Minggu, 20 Juni 2010

jangan pernah kembali by clubeighties




Rasa percaya yang slama ini tlah ku jaga
Ku buang jauh semua curiga
Kau selalu bisa tenangkan saat ku ragu
Kini semua harus berakhir sudah

Kau milikku…
Ternyata juga jadi miliknya
Pergilah jangan pernah kembali

Maafkan aku yang tak mau coba mengerti
Ku terlalu sakit dan terluka
Bodohnya aku yang slalu anggapmu setia
Kini semua harus berakhir sudah

Kau milikku…
Ternyata juga jadi miliknya
Pergilah jangan pernah kembali

Kau yang terbaik dalam bercinta
Dan tercipta dengan keindahan
Saat ku mulai yakin kau memang untukku…


Kau milikku…
Ternyata juga jadi miliknya
Pergilah jangan pernah kembali

Kau milikku…
Ternyata juga jadi miliknya
Pergilah

Rasa percaya yang slama ini tlah ku jaga
Ku buang jauh semua curiga
Kau selalu bisa tenangkan saat ku ragu
Kini semua harus berakhir sudah

Kau milikku…
Ternyata juga jadi miliknya
Pergilah jangan pernah kembali

Maafkan aku yang tak mau coba mengerti
Ku terlalu sakit dan terluka
Bodohnya aku yang slalu anggapmu setia
Kini semua harus berakhir sudah

Kau milikku…
Ternyata juga jadi miliknya
Pergilah jangan pernah kembali

Kau yang terbaik dalam bercinta
Dan tercipta dengan keindahan
Saat ku mulai yakin kau memang untukku…


Kau milikku…
Ternyata juga jadi miliknya
Pergilah jangan pernah kembali

Kau milikku…
Ternyata juga jadi miliknya
Pergilah jangan pernah kembali

clubeighties


Grup band Club Eighties genap berusia sembilan tahun pada Sabtu (27/10). Pada hari jadinya itu, band beranggota Lembu (vokal), Tyon (kibor), Cliff (gitar), Vincent (bas), dan Desta (drum) tersebut mendapat kado spesial dari Friends Club Eighties, perkumpulan penggemar mereka. Para fans berinisiatif mengadakan sebuah perayaan di The Brains Kafe, kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu petang.

Momen ulang tahun tersebut membuat mereka teringat pada saat baru memulai kiprah di musik komersial tanah air. Saat itu, menurut Desta, tidak sedikit pihak yang pesimistis dengan jenis musik yang mereka ambil. ”Akhirnya kami bisa buktiin bahwa kami menghasilkan alternatif tonton dan band dengan performa yang lebih kaya,” ujarnya.

Menyatukan lima kepala dalam satu wadah tentu juga bukan hal mudah. Berbagai perbedaan pemicu konflik kerap terjadi di lingkungan band yang tengah menyiapkan materi untuk album kelimanya itu.

”Misalnya, perbedaan pendapat untuk nentuin konsep. Sekecil apa pun bisa jadi hambatan. Tapi, kami selalu bisa menyelesaikannya dengan baik. Salah satu yang menjaga keutuhan kami adalah manajer yang menjadi anggota keenam band ini,” ujar Vincent.

Mengingat awal pemunculan mereka dulu, menurut Desta, banyak hal yang telah berubah. Salah satunya dari segi penampilan. ”Dulu setiap tampil kami selalu full menor. Lipstik, blush on, rambut jambul, wah pokoknya mencolok abis. Sekarang sih lebih tertata. Dari segi musik, kami merasa lebih berkembang. Referensinya bertambah banyak,” kata salah seorang bintang film Get Married itu.

Dalam jangka waktu sembilan tahun, empat album yang dihasilkan, rasanya, kurang menunjukkan produktivitas tinggi. Mereka memang menjalani segala sesuatunya dengan santai namun tetap serius.

”Sebenarnya, karya yang kami hasilkan bukan hanya dalam bentuk album. Sekarang kami punya label rekaman sendiri, kantor sendiri, dan bisa punya artis yang bernaung di bawah manajemen kami,” jelas Cliff. (rie)