Pendidikan untuk Investasi Masa Depan
Saya beruntung tumbuh dari keluarga yang menganut paham betapa pentingnya modal pendidikan untuk masa depan. Sejak kecil, saya dididik dengan keras, dihidupkan dalam suasana kompetisi untuk menjadi yang terbaik di kelas, sekolah, kecamatan, bahkan kalau perlu kabupaten dan tingkat provinsi. Mimpi yang ambisius, tetapi orang memang perlu ambisi untuk melangkah ke tingkat yang lebih baik.
Saya sendiri sadar betul, tidak ada yang bisa saya “jual” kecuali otak sebagai modal satu-satunya. Orang tua saya adalah wiraswsata yang tidak mungkin memberi modal materi untuk memiliki sebuah bisnis besar. Jadi alat satu-satunya untuk bertahan hidup di masa depan adalah mengasah otak setajam-tajamnya, kalau perlu pisau cukur pun kalah tajam.
Orang sering melihat hanya di kulit permukaan yang glamour saja tanpa mau melihat di dalamnya. Banyak orang yang bilang dengan enteng kalau pandai itu sudah bawaan dari lahir, anak kalau otaknya tidak encer, sulit untuk menjadi juara kelas. Kata-kata yang cukup menyakitkan.
Saya percaya, bakat atau DNA kepandaian itu memang berperan, tapi sebagian besar tetap ditentukan oleh kerja keras. Saya lebih memilih untuk ikut aturan main sistem pendidikan yang ada daripada menyalah-nyalahkan sistem pendidikan yang katanya kacau itu. Saya tahu, Ibu saya telah berhasil menumbuhkan kesadaran pentingnya pendidikan sejak dini. Untuk para orang tua, memang prinsip tiap orang berbeda, tetapi tolong bimbing anak Anda menuju titik mengerti bahwa belajar itu penting. Berikan teladan yang baik. Jauhkan mereka dari televisi dan sinetron apalagi ketika mereka sedang belajar. Matikan TV. Sungguh, benda itu sangat berbahaya untuk perkembangan anak. Dekatkan mereka dengan buku. Buat mereka menyukai buku-buku yang bagus. Daripada karakter mereka dipengaruhi oleh televisi, lebih baik mereka diracuni oleh buku-buku yang baik.