Minggu, 23 Mei 2010

olahraga streetball


streetball hadir dengan menggabungkan gaya, trick dan skill tinggi untuk mengecoh lawan, mencetak angka sekaligus menghibur penonton.


Jika diartikan secara harafiah, streetball artinya bola basket jalanan. Tidak salah kalau diartikan demikian, karena lahirnya olahraga ini memang dari jalanan. Lahir dari ketidakpuasan individu akan permainan basket yang menoton. Olahraga ini tidak jauh beda dengan bola basket. Di Indonesia perkembangannya mengalami sedikit modifikasi dari bentuk aslinya di Amerika Serikat (AS). Di sini streetball menjelma menjadi ajang fashion show, trick contest dan tidak baku mengadopsi peraturan umum bola basket. Streetball menjadi tidak menarik dan salah kaprah dinilai oleh bintang-bintang streetball yang datang ke Indonesia. “To much freestyle here,” ujar Greyson Boucher a.k.a The Professor, seorang streetballer professional asal AS. Tapi jangan salah, di Indonesia dan Asia pada umumnya, streetball menjadi gaya hidup anak-anak muda yang ingin tampil bebas dan berekspresi lewat olahraga. Ajang ini juga lebih banyak menyedot perhatian masyarakat ketimbang basket konvensional.

“Sekarang streetball memang sudah menjamur, tetapi lima tahun lalu olahraga ini juga mengalami pasang surut apalagi belum ada event streetball di Indonesia. Kita cuma bisa liat aksi streetball dari kaset video yang kita beli dari luar negeri,” ujar Richard Leo a.k.a “Insane” pentolan komunitas streetball Future Streetball Bandung. Lalu, bagaimana olahraga ini cepat mendapat tempat di hati anak-anak muda? “Pemainnya atraktif, tampil semenarik mungkin dengan kombinasi skill, fashion baju, sepatu, bandana sampai ke pengenaan topeng wajah. Pokoknya full aksesoris dan sangat menghibur di lapangan. Saya rasa itu salah satu faktor kenapa streetball cepat mendapat tempat di hati anak muda,” tambah Insane.

Dari AS wabah streetball pun merambah Asia. Tercatat anak-anak muda di Malaysia, Jepang, Filipina, Cina, Hongkong sampai Singapura mulai kerajingan olahraga ini. Kaset rekaman video para pemain streetball AS pun dapat dengan mudah ditemui di sana. “Tahun 2002 saja Malaysia sudah menggelar kompetisi streetball yang diikuti pemain dari seluruh Asia. Tahun sebelumnya Hongkong dan Filipina juga menggelar hal serupa. Ini bukti kalau olahraga ini punya fans fanatik di seluruh kawasan,” tambah Insane.

Di Indonesia sendiri sejak tahun 2003 event streetball tingkat nasional mulai digelar dengan dukungan salah satu produsen rokok. Antusiasme dan minat anak-anak muda khususnya di Jakarta terhadap olahraga ini cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Ini dimungkinkan karena streetball menjanjikan permainan basket yang lebih menghibur dan mengekspresikan gaya individual para pemainnya tanpa terikat peraturan bola basket yang padu. Dalam perjalanannya pegelaran streetball dipadukan dengan musik R&B atau Hip Hop serta musik Rap untuk menambah seru jalannya permainan. Permainan juga dipandu oleh seorang MC yang akan terus mengomentari setiap gaya yang dibuat pemain di lapangan.

Da History

Streetball memang datang dan besar di AS. Wabahnya sendiri dimulai di pertengahan tahun 90-an. Berawal dari banyaknya anak-anak yang menggunakan lapangan parkir dan taman bermain untuk bermain basket. Di beberapa taman umum di sana memang disediakan lapangan basket oleh pemerintah setempat. Salah satu lapangan yang terkenal di sana adalah Rucker Park di Manhattan, New York. Akhirnya hampir setiap hari lapangan itu tidak pernah sepi pengunjung dan dipenuhi orang-orang yang bermain basket. Banyaknya orang yang bermain tentu membuat persaingan di antara mereka menjadi ketat. Untuk itulah kemudian mereka melengkapi diri dengan skill dan kemampuan individu untuk mengecoh lawannya dan mencetak angka. Gaya dan trick-trick mereka mengecoh lawan inilah yang membuat streetball menarik.

Selain itu streetball juga identik dengan nickname atau nama julukan bagi setiap pemainnya. Di AS, jika seorang pemain belum memiliki nama julukan maka ia belum sepenuhnya diterima sebagai seorang baller (panggilan untuk pemain streetball). Untuk mendapatkan julukan biasanya dilihat dari gaya bermain di lapangan. Beberapa pemain streetball juga bermain di liga basket professional AS, NBA. Mereka diantaranya Refer Alston a.k.a Skip To Ma Lou, Allen Iverson a.k.a The Answer dan Nate Robinson. Tidak semua pemain streetball mendapat kesempatan bermain di NBA, dan biasanya para baller lebih senang bermain di liga streetball yang digagas oleh salah satu produsen sepatu olahraga AS.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar